Bagian kisah hidup ku adalah mereka. Yah, karena kurang
lebih empat tahun aku tinggal bersama mereka. Semua dimulai ketika aku duduk
dibangku SMP kelas tiga semester awal. Saat itu bunda adalah guru matematika ku
sekaligus walikelas ku. Singkat cerita, aku adalah siswa yang selalu mendapat
juara umum dari kelas satu sampai naik kelas tiga tidak pernah tergeser.
Akan tetapi saat kelas tiga semester awal, saat itu aku masih ingat ada satu masalah yang membuat sedikit merubah cara belajar ku, lebih banyak main-main ketika guru menjelaskan lebih banyak tertawa (astaghfirullah....jgn dicontoh yaakk J). Hingga pada mid semester saya mendapat peringkat 6 (masih untung ni raport bayangan bukan raport asli), tapi kalo boleh ngomong sih sebenernya yang dapat peringkat 1-5 tu anak cowok semua (rata-rata nyontek). Yaah, mungkin disini aku mendapat sedikit hikmah, disaat guru-guru yang dekat dengan ku mulai menjauh karena kurang suka dengan perubahan sikapku (padahal mereka tidak menanyakan dahulu “ADA APA DENGANKU???”),.
Akan tetapi saat kelas tiga semester awal, saat itu aku masih ingat ada satu masalah yang membuat sedikit merubah cara belajar ku, lebih banyak main-main ketika guru menjelaskan lebih banyak tertawa (astaghfirullah....jgn dicontoh yaakk J). Hingga pada mid semester saya mendapat peringkat 6 (masih untung ni raport bayangan bukan raport asli), tapi kalo boleh ngomong sih sebenernya yang dapat peringkat 1-5 tu anak cowok semua (rata-rata nyontek). Yaah, mungkin disini aku mendapat sedikit hikmah, disaat guru-guru yang dekat dengan ku mulai menjauh karena kurang suka dengan perubahan sikapku (padahal mereka tidak menanyakan dahulu “ADA APA DENGANKU???”),.
TAPI ada satu guru yaitu walikelasku (bunda) yang disekolah
di panggil Bu Ema ini memanggilku kekantor ini terkait dengan hasil belajarku
yang turun drastis. Aku masih ingat di kantor ketika itu tidak hanya satu orang
guru disana tapi banyak. Aku tertunduk menangis mendengar nasehat Bunda saat
itu, aku menangis bukan karena malu dengan guru-guru yang ada dikantor, tapi
karena satu hal yang memang selama ini aku pendam atas ketidaksukaan ku dengan
beliau. Prasangkaku ternyata salah selama ini. Ketika guru yang memang sangat
dekat denganku justru pergi menjauh dan yang tidak ku suka ternyata yang masih
dengan nasihatnya yang meninginkan aku kembali memperbaiki diri. Berlari sambil
berurai air mata aku menuju kelas dan berjanji akan memperbaiki semua karena
waktu masih panjang (kan masih setengah semester awal) masih ada waktu untuk
mendapakan PMDK ke SMA unggulan SMA 1 M.enim.
Suami nya bernama Drs. Kgs. John J Arifin. Ayah lahir di
Palembang, 7 januari 1968 dari pasangan Arifin & Nenek Ibu (lupa nama
nenek), anak ke 2 dari 4 saudara. Mereka menikah februari 2003. Di rumah tidak ada siapa-siapa selain ayah,
bunda sm nenek dari ayah.
ayah |
Sedikit mengingat pertemuan awal dengan Cha-cha, saat itu
umurnya 1 tahun 2bulan lebih. Jujur malam sebelum bertemu aku sempat mimpi,
Bunda bawa anak, yaah si cha-cha la yang ada dalam mimpi ku. Dan ternyata
memang pulang dari palembang bunda pulang dengan anak kecil yang sama dalam
mimpiku. Bunda bercerita saat itu, aku mengira itu anak mau di adopsi sm bunda
ternyata bukan.
cha-cha sudah TK |
Sejak mama sakit, cha2 gak mau sm orang lain selain sm
bunda. Mama adalah ayuk tertua dari bunda. Ketika mengingat masa itu, cha2 sama
sekali tidak mengenal mamanya yang ia tau bunda la mama nya (karena memang
mirip). Cuma mama lebih tinggi lagi dari bunda yaitu 173cm. Singkat cerita,
cha2 selain maunya sm bunda cha2 ternyata Nempel dg kk siska. Jadi sekarang
orang yang dia mau Cuma aku dan bunda. Ingat saat itu, setelah pengumuman ujian
nasional aku ikut kepalembang, karena mama yang tadinnya sudah baikan kembali
sakit. Hampir satu bulan aku sudah tinggal di palembang tepatnya di lr. A. Kadir
Plaju. Kini mendekat detik-detik ketika saat itu Dia akan menjemput mama. Aku lupa
hari apa itu, tapi aku ingat tanggal 17 juni 2006, ba’da maghrib. Saat itu,
biasanya selalu ada yang nungguin beliau di ruang tengah, tapi memang jadwal
makan malam dan iitu pun hanya sekedar sebentar saja kami beranjak dari tempat
duduk, Abang Aldi teriak
“bu ma, bu ma, mama dak benafas lagi”
Seketika, pergi semua dari ruang makan dan menuju ruang
tengah. Aku ingat saat orang sedang menangis, Cha2 binging karena memang belum
mengerti dan mencoba mengintip apa yang sedang ditangiskan orang-orang. Secepat
itu ku gendong cha2 dan ku ajak kedalam kamar. Dia masih diam dan memandangi wajahku
yang juga menangis. Setelah beberapa menit setelah itu, tangis pun mulai reda,
cha-cha dengan lugu yang belum terlalu bisa bicara bertanya
“kak, kok nangis” kurang lebih itu lah yang ia tanyakan dengan ku.
“kak, kok nangis” kurang lebih itu lah yang ia tanyakan dengan ku.
Ya, kejadian itu berlalu. Sekarang
cha2 mulai tinggal di tanjung enim bersama ayah, bunda dan nenek.
Dan ceritaku bersama mereka tidak selesai sampai disini. Mengulang
lagi ingatan ku, aku lulus PMDK ke SMA Unggulan 1 M.enim, wawancara sudah
selesai dan aku hanya tinggal memulai MOS disana nanti. Tapi, disisi lain aku
juga lulus PMDK & Beasiswa Prestasi di SMA PTBA.
ruang kelas SMA PTBA |
Aku sudah tinggal bersama ayah, bunda, cha2 dan nenek. Wow,
disiplin nye rumah ini. Subhanallah, sejak tinggal disini, aku terbiasa bangun
jam3.00wib setiap hari. Bersama bunda, kami masak buat sarapan kalo untuk makan
siang dan malam di rumah ada Catering tiap hari. Jadi masaknya Cuma buat sarapan
saja. Selain itu beres2 kamarku, belajar, nulis apa saja yang ada di diary ku
yang saat itu kutulis selalu menggunakan bahasa inggris.
kak cika & kak cha-cha |
Hari-hariku bersama cha-cha yang tumbuh sebagai anak yang
cerdas dan bunda berharap nanti kalo sudah besar ngikut jejak kak siska. ..(hehe
J). Makin hari wajahku
makin mirip dengan cha2. Haha kalo kata orang itu efek tinggal bersama. Cha-cha
mulai sering tidur dikamarku (yaahh ini artinya giliran aku yang sering bangun
malam2 buatin dia susu, hehe....cak ibu2 yee). Cha2 paling nurut dengan ku,
paling dengar apa kataku, dan kalo disuruh pilih dia pilih lebih ingin
bersamaku. (hoho...sedihhh kangen cha-cha sudah 6bulan dk ketemu hikshiks). Aku
ingat setiap kali aku pulang kerumah orangtua, dia histeris menangis.
Cha-cha, sehari-harinya tinggal
bersama nenek coz ayah sm bunda kerja dan pulangnya siang kalo bunda, aku dan
ayah pulangnya sore. Memang ternyata mengurus anak kecil, harus lah se kreatif
mungkin agar si kecil tidak merasakan bosan dengan kita. Dulu, selalu ad-ada
saja ide yang muncul untuk cha-cha agar dia betah bersamaku.
Kini, aku mulai sekolah di SMA PTBA, hemm ternyata disini
memang anak kalangan Borju PTBA semua. Dan aku satu-satunya anak yang dari
Dusun (red: desa) saat itu dan orang tua bukan dari PTBA. Oaallaaaa,,, itu
bukan berarti aku mati gaya. Tidak ada kata Minder atau apalah..aku disini
bukan untuk Gaya-gayaan atau sejenisnya tetapi untuk belajar. Yups. Belajar bukan
untuk yang lain.
Hehe,
Awal sekolah setelah MOS, aku belum mendapat teman, yah itu
tadi kerena aku satu2 nya siswa dari dusun, dari SMP yang tidak ada sama dengan
yang lain, bukan anak orang PTBA, yang berangkat sekolah bukan dengan mobil
atau motor pribadi tapi dianter Ayah, haha belum punya teman laah.
But, saat itu, ada kakak tingkat yang bernama Prima Simatoku
“en de genk” yang semua anak eskul basket dan pemain biola. Anak kelas 3 IPS
yang Kebetulan kk prima adalah King nya
SMA PTBA, dia lah teman pertama ku. Saat para gadis SMA PTBA terutama yang
masih kelas 1 pada GR semua dengan kk itu, pada heran semua dan aneh. Hahaha..(inget
celoteh yang keluar dari mulut Riska Thoharoh “apo sih kakak itu ganteng2 kok
levelnyo budak dusun”) hehe toet2. Yah, pulang dan makan siang dikantin bareng
kk prima terus ini hanya bertahan kurang 1bulan setelah itu aku sudah punya
banyak teman.. ingat lagi saat pangeran dari jurusan IPS (juara Umum anak IPS)
bernama Pedrian Juanda membuat puisi dan
membacakannya untukku didepan anak2 yang lain..(ooaallaa,,teman2nya yang sudah
berjuang untuk kk pedri memperjuankan cintanya KECEWA berat denganku “karena Ku
Tolak” hoho) aku di katain sok jual mahal. Kurang apa lagi kk pedri
tu...sampai2 ngajak “berantem alias belaga” hahaha..huhu mbak2 ini ado2 sajo.
Ingat lagi tujuan aku disini, bukan untuk Gaya-gayaan
apalagi nyari pacar (wkwkwkwkwkkk) tapi untuk belajar. Tak terasa aku mendapat
total nilai no.2 tertinggi disekolah. Beasiswa ku tetap kuraih sampai aku
menyelesaikan bangku SMA.
Meskipun
awalnya, teman2 satu kelas ku sempat tidak mau berteman dengan ku akhirnya
mereka mempercayakan aku menjadi ketua kelas saat itu. Karena memang sekarang
teman2 sudah pada segan atau takut dengan ku,,hehe..
Mulai mengenal tarbiyah,
Duduk dibangku SMA kelas 1 aku mendapat walikelas guru
matematika bernama Nila Amalia yang seorang akhwat alumni UII yogyakarta. Asli dari
solo, yang tuturnya lemah lembut mengenalkan islam dengan ku dan teman2
dikelasku. Saat itu setiap pekan aku ikut mentoring yang diisi oleh bu nila. Sebenarnya
dari SMP aku sudah sering terlibat dengan kegiatan seperti iini, karena memnag
dulu waktu SMP aku adalah wakil ketua Rohis se Kec. Lawang kidul tanjung
enim.meskipun saat itu aku belum pakai jilbab tapi setiap bepergian atau ada
acara aku mengenakan jilbab.
Kini aku masih belum berjilbab, bisikan dari malaikat sudah
tak bisa kutahan lagi agar secepatnya mnggunakan jilbab. Kado besar saat itu,
berisi pakaian putih abu-abu, pramuka dan banyak jilbab diberikan pada ku dari
my first Murobbi, Erni Ezni, S.Psik. beliau adalah akhwat yang subhanallah
sampai sekarang bisa jadi panutan buat ku, akhwat militan, akhwat tangguh, yang
cerdas, akhwat enterprenure, cantik juga sholehah, beliau adalah guru bimbingan
konseling karena memang beliau adalah lulusan dari UGM seorang psikologi
pendidikan. Akhwat yang suka daki gunung. Hehe,,, beliau adalah my fisrt
murobbi yang sabar membimbingku hingga mengantarkan ku keduina kampus. Banyak sekali
nasehatnya yang selalu ku ingat, beliau orang yang berempati sekali, sering
menangis mendengar cerita hidupku dan juga sebaliknya.
Tepat duduk di kelas 2 SMA tanggal 17 juli 2007 aku masuk
jurusan IPA, aku mulai meutup kulitku
yang ****h,, rambutku yang dulu sering dikira “ hasil rebonding mahal” dan akan
terlihat lebih indah lagi ketika mulai ku tutup dengan jilbabku. Bismillah,
hari ini aku mau Bu erni yang jemput aku dirumah dan mengantarku kesekolah. Karena
memang penampilan baru masih belum PD dengan jilbabku, aku berangkat minta jemput
lebih awal. Hehe...ternyata temaan2ku tdk ada yang mengenaliku. Haha semua
histerisss....melihat ku mengenakan jilbab. Wah, godaan ketika berjilbab
ternyata banyak yaaa....(...apo lagi yang urusan itu,,) J auk ah,,biarkan saja.
Hari-hari ku lalui, bulan pun tetap berlalu,
lab.bahasa (tmpt ngumpul English Club) |
Basket aku tinggalkan, rohis
juga, bengkel sastra juga dan masih tetap berjuang di English Club.
Semua berlalu, dan setiap hari adalah kenangan yang indah.
Ingat ketika pertama kali aku dibuat nangis, seorang siska
bisa juga menangis. Ini ulah dari Bro, yang aku ingat saat itu hasil ulangan
dibagi, aku dan beberapa anak lain di bentak abis2an sm Bro “alasannya hasil
kami sangat mengecewakan padahal harapan Bro ada dikami (red :anak english
club)” huhu stelah menangis tersedu-sedu dak pacak ngomng lagi yang dari tado tertunduk
sampe2 leher sakit ternyata aku dan yang lain ditipu..Dan aku mendapat nilai
tertinggi diseluruh kelas saat itu. Hhhhuuuuuwwwwaaaahhh bro, respon ku pukul
kuat. J
Bro tertawa puasss..hemhem...(ingin mengulang masa ituu)
Haadeeh selebihnya sering dibuat
nangis (dasar cengeng).
Mulai mencintai fisika,
Semua bermula dari guru fisika ku yang bernama Ronaldi, S.si
yang KEREN abissss...bapak ini mengajarkan fisika benar2 pake hati dan ilmu
yang beliau punya. Sampai2 aku dak abis fikir kalo ternyata fisika itu tidak
sesulit yang aku bayangkan. Konsep fisika yang lebih ditekankan bukan bagaimana
hasil matematisnya. Sebenarnya Biologi pelajaran yang paling aku suka saat itu,
yang secara tidak langsung mengenali diri sendiri, dan makhluk sekitar kita
mengajarkan kita aga lebih bnyak bersyukur. Apalagi saat itu guru Biologi ku
adalah Akhwat alumni UGM Mipa Biologi, Suprapti, S.si. beliau adalah walikelas
ku kelas 2 SMA,,
Fisika dan biologi, dua mata
pelajaran sains yang aku suka. Berrbeda dengan Kimia, sedikit mengalami kesulitan,
hehe...(ingat berapa kali remidial 1kelas tidak ada yang lulus), benar2
mngingat masa itu. Pak Wiyoko adalah guru termuda yang lulus Kumloud saat itu
di Ikip semarang yang lulusnya cepat. Dengan jawanya yang khas, bapak ini aku
juga suka meski sedikit sulit (sebenarnya ngerti, tapi kami pas ujian mendadak
saja tidak bisa mnjawab) ingat sampai2 kami baca yasin dulu sebelum ujian tapi
masih saja tidak lulus satu kelas...(haayyooo instropeksi kenapa ini
terjadi????) belum ada jawaban sampai sekarang.
Dari nama-nama guru yang sudah
aku sebut tadi, memang yaa guru-guru di SMA PTBA guru2 yang memang Best la
dibanding SMA lain.
Kini aku duduk dibangku kelas 3, teman2ku yang cewek sudah
banyak yang menyusul mengenakan jilbab. Kini yang menjadi walikelasku adalah
guru fisika ku tadi Pak Ronal. Semua berlalu begitu cepat, pementasan drama
musical, pementasan Lenong, Pementasan Tarik suara (jadi penyanyi)+
koreografinya, nyanyiin lagu ciptaan sendiri, memainkan semua alat music,
belajar menjahit, belajar membatik, menjadi designer, dan menampilkan hasil
design sendiri (berlaga bak berjalan di catwalk saat mengambil nilai), tanding
basket, itu untuk otak kanan. Lomba cedas
cermat, lomba kuis bank sums-sel (dari kelas 1 smpe kelas3 di ajak
terus,,sampe2 yang lain iri), menjadi perwakilan sekolah setiap pergi,
olympiade fisika, dan mendapat juara 2 umum serta beasiswa selama SMA.
gerbang kampus UUM |
Dan sekarang sudah berada dipenhujung kelas tiga akan
melanjtkan ke perguruan tinggi. Untuk yang pertama, aku mendapat beasiswa
kuliah ke luar negeri yaitu Malaisya ke UUM (universitas Utara Malaisya). Jurusan
matematika sains, 80% beasiswa diberikan dari kerajaan Malaisya dan 20 % dari
PTBA, untuk buku dan biaya hidup itu baru untuk orang tua ku. Mulai mengenali
negara ini, mencari tau tentang UUM. Sudah mengidamkan untuk kuliah disana,
tapi apa boleh buat orang tua tidak mengizinkan dengan banyak alasan yang aku
rasa sama mungkin dengan orang tua yang lain yang alan melepas anak gadis nya e
negara lain. Aku ingat, Kepala sekolah ku yang juga lulusan S2 di belanda
datang kerumah ku di dusun untuk meyakinkan orang tua ku agar mengizikan ku
pergi kesana. Yah,, keputusan orang tuaku tetap tidak bisa berubah.
J
Berpindah aku mencari beasiswa ke universitas yang lain yang
di Indonesia yaitu yang aku idamkan yaitu ke ITB jurusan teknik industri,
lagi-lagi orangtua ku tidak memberi izin. Aku akan hanya mendapat izin kuliah
di palembang saja.
J
Beralih konsultasi dengan Bu erni saat itu, apalagi aku
mendapat tawaran kerja dari manajer salah satu perusahaan yang ada di tanjung
enim, PT. Sawindo Permai, tbk. Yang jabatannya lumayan bagus dengan gaji yang
cukup besar saat itu. Aku dibuat lebih GALAU lagi. Aku disuruh untuk pikir
matang2 kedepan bukan untuk sesaat. Aku pun mulai membuat target ku
selanjutnya, Akhirnya aku minta formulir
PMDK ke Unsri. Untung masih ada jatah(red : lowongan) buat ku untuk lanjut ke
Unsri. Untuk memilih jurusan aku tidak mau bergalu-galu ria lagi, meski orang
tua meminta untk mengambil kedokteran
tapi aku lebih memilih untuk jadi guru karena memang cita-citaku jadi guru. Haha....da
n yang menjadi pilihan adalah guru fisika dan guru bahasa inggris. Alhamdulillah
aku lulus di Unsri jalur PMDK di FKIP Fisika. Perjuangan ku tidak hanya sampai
disini, di buku target yang sudah ku tulis tadi harus mendapat beasiswa lagi. Kebetulan
saat itu, pas kau lagi dirumah ada pak pos yang datang mengantarkan surat dari
Unsri agar aku mengurus beasiswa untk kuliah. Akhirnya aku putuskan untuk ke
inderalaya dan membawa syarat2 apa adanya. Ternyata hari itu terakhir dikumpul,
tetapi syarat2 yang ku punya masih sangat banyak yang belum lengkap. Lagi-lagi
Allah berpihak padaku, baiknya orang panitia Beasiswa Pak Dedi (dosen MIPA)
memberi waktu tambahan untukku selama 3hari”jum’at sore jam4 bapak tunggu, itu
terakhir” (cepat-cepat pulang lagi ketanjung enim dan mengurus semua syarat2 di
SMA)...dan
Allahuakbar!!!
Alhamdulillah ya sesuatu,
Akhirnya aku mendapat Fullfledge scholarship I-mhere dari
Dikti dengan syarat selama kuliah IP tidak dibawah yang disyaratkan.
Do’akan aku yaaa teman2..semoga semuanya adalah awal yang
baik untuk menjemout yang terbaik J
aamiin
hoekkss....hhhaaa......mentok dstu b hhha
BalasHapusmentok keetemu dirimu..haha nasib ku memang #uupss :p
HapusAda Nama saya y....hmmmm
BalasHapus