Kamis, 07 Juni 2012

Sebagian Cerita Itu ^^





ayah,cha,bunda
Ayah, Bunda, Cha-cha, & Nenek.
Bagian kisah hidup ku adalah mereka. Yah, karena kurang lebih empat tahun aku tinggal bersama mereka. Semua dimulai ketika aku duduk dibangku SMP kelas tiga semester awal. Saat itu bunda adalah guru matematika ku sekaligus walikelas ku. Singkat cerita, aku adalah siswa yang selalu mendapat juara umum dari kelas satu sampai naik kelas tiga tidak pernah tergeser.
Akan tetapi saat kelas tiga semester awal, saat itu aku masih ingat ada satu masalah yang membuat sedikit merubah cara belajar ku, lebih banyak main-main ketika guru menjelaskan lebih banyak tertawa (astaghfirullah....jgn dicontoh yaakk J). Hingga pada mid semester saya mendapat peringkat 6 (masih untung ni raport bayangan bukan raport asli), tapi kalo boleh ngomong sih sebenernya yang dapat peringkat 1-5 tu anak cowok semua (rata-rata nyontek). Yaah, mungkin disini aku mendapat sedikit hikmah, disaat guru-guru yang dekat dengan ku mulai menjauh karena kurang suka dengan perubahan sikapku (padahal mereka tidak menanyakan dahulu “ADA APA DENGANKU???”),.
TAPI ada satu guru yaitu walikelasku (bunda) yang disekolah di panggil Bu Ema ini memanggilku kekantor ini terkait dengan hasil belajarku yang turun drastis. Aku masih ingat di kantor ketika itu tidak hanya satu orang guru disana tapi banyak. Aku tertunduk menangis mendengar nasehat Bunda saat itu, aku menangis bukan karena malu dengan guru-guru yang ada dikantor, tapi karena satu hal yang memang selama ini aku pendam atas ketidaksukaan ku dengan beliau. Prasangkaku ternyata salah selama ini. Ketika guru yang memang sangat dekat denganku justru pergi menjauh dan yang tidak ku suka ternyata yang masih dengan nasihatnya yang meninginkan aku kembali memperbaiki diri. Berlari sambil berurai air mata aku menuju kelas dan berjanji akan memperbaiki semua karena waktu masih panjang (kan masih setengah semester awal) masih ada waktu untuk mendapakan PMDK ke SMA unggulan SMA 1 M.enim.
bunda & raja

Yaahh semua nya dimulai hari itu. Bunda ku adalah wanita yang cantik, tingginya 170m lebih dikit, putih, rajin, tulisannya bagus n indah, rapi de el el. Nama lengkap beliau Naimah, S.Pd, Bunda lahir di Palembang 27 agustus 1971. Dari pasangan H. Abdul Wahab & Hj. Saripah (panggilan Umbai & Akas orang komering soale) , anakke-2 dari 6 saudara.
Suami nya bernama Drs. Kgs. John J Arifin. Ayah lahir di Palembang, 7 januari 1968 dari pasangan Arifin & Nenek Ibu (lupa nama nenek), anak ke 2 dari 4 saudara. Mereka menikah februari 2003.  Di rumah tidak ada siapa-siapa selain ayah, bunda sm nenek dari ayah.

ayah
         Andari Tasya Dwilawati akrab dipanggil Cha-cha. Lahir di Batam, 14 februari 2005. Gadis berwajah chines ini adalah model cilik saat itu di kota Batam. Gadis kecil yang tinggal bersama mama nya di Batam, gadis kecil yang cerdas di tinggal mama saat kerja hanya dengan bersama 1 botol susu dan boneka bebek berwarna orange yang sering dia sebut Bibi saat itu (seluruh hewan dipanggil Bibi) olehnya. Gadis kecil yang tidak banyak tingkah disukai banyak orang. Yang sering ditinggal di mobil papa saat mama & papa lagi kerja atau terkadang dimusholah. Gadis kecil yang dari palembang ke Batam atau sebaliknya dari Batam ke palembang setiap pekan dengan pesawat. Kalo dalam pesawat suka keliling dan mengajak penumpang lain bermain (ini saat mama lagi tertidur menahan lelah).
Sedikit mengingat pertemuan awal dengan Cha-cha, saat itu umurnya 1 tahun 2bulan lebih. Jujur malam sebelum bertemu aku sempat mimpi, Bunda bawa anak, yaah si cha-cha la yang ada dalam mimpi ku. Dan ternyata memang pulang dari palembang bunda pulang dengan anak kecil yang sama dalam mimpiku. Bunda bercerita saat itu, aku mengira itu anak mau di adopsi sm bunda ternyata bukan.

cha-cha sudah TK
Sejak mama sakit, cha2 gak mau sm orang lain selain sm bunda. Mama adalah ayuk tertua dari bunda. Ketika mengingat masa itu, cha2 sama sekali tidak mengenal mamanya yang ia tau bunda la mama nya (karena memang mirip). Cuma mama lebih tinggi lagi dari bunda yaitu 173cm. Singkat cerita, cha2 selain maunya sm bunda cha2 ternyata Nempel dg kk siska. Jadi sekarang orang yang dia mau Cuma aku dan bunda. Ingat saat itu, setelah pengumuman ujian nasional aku ikut kepalembang, karena mama yang tadinnya sudah baikan kembali sakit. Hampir satu bulan aku sudah tinggal di palembang tepatnya di lr. A. Kadir Plaju. Kini mendekat detik-detik ketika saat itu Dia akan menjemput mama. Aku lupa hari apa itu, tapi aku ingat tanggal 17 juni 2006, ba’da maghrib. Saat itu, biasanya selalu ada yang nungguin beliau di ruang tengah, tapi memang jadwal makan malam dan iitu pun hanya sekedar sebentar saja kami beranjak dari tempat duduk, Abang Aldi teriak
“bu ma, bu ma, mama dak benafas lagi”
Seketika, pergi semua dari ruang makan dan menuju ruang tengah. Aku ingat saat orang sedang menangis, Cha2 binging karena memang belum mengerti dan mencoba mengintip apa yang sedang ditangiskan orang-orang. Secepat itu ku gendong cha2 dan ku ajak kedalam kamar. Dia masih diam dan memandangi wajahku yang juga menangis. Setelah beberapa menit setelah itu, tangis pun mulai reda, cha-cha dengan lugu yang belum terlalu bisa bicara bertanya
“kak, kok nangis” kurang lebih itu lah yang ia tanyakan dengan ku.
Ya, kejadian itu berlalu. Sekarang cha2 mulai tinggal di tanjung enim bersama ayah, bunda dan nenek.

Dan ceritaku bersama mereka tidak selesai sampai disini. Mengulang lagi ingatan ku, aku lulus PMDK ke SMA Unggulan 1 M.enim, wawancara sudah selesai dan aku hanya tinggal memulai MOS disana nanti. Tapi, disisi lain aku juga lulus PMDK & Beasiswa Prestasi di SMA PTBA.
ruang kelas SMA PTBA
Waduh, kalo bahasa zaman sekarang aku GALAU mau masuk SMA mana. SMA Unggulan 1 M. Enim adalah SMA yang selama ini aku idamkan dan disana anak-anak yang memang pintar2 semua. Sedikit mencari informasi di SMA PTBA. Ternyata SMA ini memang bukan sekolah unggulan tetapi sedang menuju kesana sudah bertaraf nasional dan tenyata Akreditas sekolah A kalo dikonversikan ke angka nilainya (86) sedang SMA 1 unggulan akreditas A juga denagn nilai (87,6). Selain itu, fasilitas yang lengkap kelas full AC, belajar sudah menggunakan ICT, pokok e tidak ada yang tidak ada di SMA PTBA yang menjadi kebutuhan siswa. Tetapi,  siswa disini adalah anak kalangan Borjuis nya PTBA. Biaya sekolahnya juga Mahal. Bagaimana jika nanti Nilai ku turun??? Wah, besar lah biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua ku yang hanya rakyat biasa. Tapi juga, kalo aku SMA unggulan pasti berat di ongkosnya juga, karena jauh untuk PP aja ongkosnya 25ribu. Belum juga sumbangannya...(haadeeh padahal orang tua sudah bilang untuk biaya sekolah gak usah dipikrkan yang penting kalian serius belajar). Yah, akhirnya putusan ku memilih SMA PTBA.
Aku sudah tinggal bersama ayah, bunda, cha2 dan nenek. Wow, disiplin nye rumah ini. Subhanallah, sejak tinggal disini, aku terbiasa bangun jam3.00wib setiap hari. Bersama bunda, kami masak buat sarapan kalo untuk makan siang dan malam di rumah ada Catering tiap hari. Jadi masaknya Cuma buat sarapan saja. Selain itu beres2 kamarku, belajar, nulis apa saja yang ada di diary ku yang saat itu kutulis selalu menggunakan bahasa inggris.
kak cika & kak cha-cha
Hari-hariku bersama cha-cha yang tumbuh sebagai anak yang cerdas dan bunda berharap nanti kalo sudah besar ngikut jejak kak siska. ..(hehe J). Makin hari wajahku makin mirip dengan cha2. Haha kalo kata orang itu efek tinggal bersama. Cha-cha mulai sering tidur dikamarku (yaahh ini artinya giliran aku yang sering bangun malam2 buatin dia susu, hehe....cak ibu2 yee). Cha2 paling nurut dengan ku, paling dengar apa kataku, dan kalo disuruh pilih dia pilih lebih ingin bersamaku. (hoho...sedihhh kangen cha-cha sudah 6bulan dk ketemu hikshiks). Aku ingat setiap kali aku pulang kerumah orangtua, dia histeris menangis.
Cha-cha, sehari-harinya tinggal bersama nenek coz ayah sm bunda kerja dan pulangnya siang kalo bunda, aku dan ayah pulangnya sore. Memang ternyata mengurus anak kecil, harus lah se kreatif mungkin agar si kecil tidak merasakan bosan dengan kita. Dulu, selalu ad-ada saja ide yang muncul untuk cha-cha agar dia betah bersamaku.

Kini, aku mulai sekolah di SMA PTBA, hemm ternyata disini memang anak kalangan Borju PTBA semua. Dan aku satu-satunya anak yang dari Dusun (red: desa) saat itu dan orang tua bukan dari PTBA. Oaallaaaa,,, itu bukan berarti aku mati gaya. Tidak ada kata Minder atau apalah..aku disini bukan untuk Gaya-gayaan atau sejenisnya tetapi untuk belajar. Yups. Belajar bukan untuk yang lain.
Hehe,
Awal sekolah setelah MOS, aku belum mendapat teman, yah itu tadi kerena aku satu2 nya siswa dari dusun, dari SMP yang tidak ada sama dengan yang lain, bukan anak orang PTBA, yang berangkat sekolah bukan dengan mobil atau motor pribadi tapi dianter Ayah, haha belum punya teman laah.
But, saat itu, ada kakak tingkat yang bernama Prima Simatoku “en de genk” yang semua anak eskul basket dan pemain biola. Anak kelas 3 IPS yang  Kebetulan kk prima adalah King nya SMA PTBA, dia lah teman pertama ku. Saat para gadis SMA PTBA terutama yang masih kelas 1 pada GR semua dengan kk itu, pada heran semua dan aneh. Hahaha..(inget celoteh yang keluar dari mulut Riska Thoharoh “apo sih kakak itu ganteng2 kok levelnyo budak dusun”) hehe toet2. Yah, pulang dan makan siang dikantin bareng kk prima terus ini hanya bertahan kurang 1bulan setelah itu aku sudah punya banyak teman.. ingat lagi saat pangeran dari jurusan IPS (juara Umum anak IPS) bernama Pedrian Juanda  membuat puisi dan membacakannya untukku didepan anak2 yang lain..(ooaallaa,,teman2nya yang sudah berjuang untuk kk pedri memperjuankan cintanya KECEWA berat denganku “karena Ku Tolak” hoho) aku di katain sok jual mahal. Kurang apa lagi kk pedri tu...sampai2 ngajak “berantem alias belaga” hahaha..huhu mbak2 ini ado2 sajo.
Ingat lagi tujuan aku disini, bukan untuk Gaya-gayaan apalagi nyari pacar (wkwkwkwkwkkk) tapi untuk belajar. Tak terasa aku mendapat total nilai no.2 tertinggi disekolah. Beasiswa ku tetap kuraih sampai aku menyelesaikan bangku SMA.
Meskipun awalnya, teman2 satu kelas ku sempat tidak mau berteman dengan ku akhirnya mereka mempercayakan aku menjadi ketua kelas saat itu. Karena memang sekarang teman2 sudah pada segan atau takut dengan ku,,hehe..
Mulai mengenal tarbiyah,
Duduk dibangku SMA kelas 1 aku mendapat walikelas guru matematika bernama Nila Amalia yang seorang akhwat alumni UII yogyakarta. Asli dari solo, yang tuturnya lemah lembut mengenalkan islam dengan ku dan teman2 dikelasku. Saat itu setiap pekan aku ikut mentoring yang diisi oleh bu nila. Sebenarnya dari SMP aku sudah sering terlibat dengan kegiatan seperti iini, karena memnag dulu waktu SMP aku adalah wakil ketua Rohis se Kec. Lawang kidul tanjung enim.meskipun saat itu aku belum pakai jilbab tapi setiap bepergian atau ada acara aku mengenakan jilbab.
Kini aku masih belum berjilbab, bisikan dari malaikat sudah tak bisa kutahan lagi agar secepatnya mnggunakan jilbab. Kado besar saat itu, berisi pakaian putih abu-abu, pramuka dan banyak jilbab diberikan pada ku dari my first Murobbi, Erni Ezni, S.Psik. beliau adalah akhwat yang subhanallah sampai sekarang bisa jadi panutan buat ku, akhwat militan, akhwat tangguh, yang cerdas, akhwat enterprenure, cantik juga sholehah, beliau adalah guru bimbingan konseling karena memang beliau adalah lulusan dari UGM seorang psikologi pendidikan. Akhwat yang suka daki gunung. Hehe,,, beliau adalah my fisrt murobbi yang sabar membimbingku hingga mengantarkan ku keduina kampus. Banyak sekali nasehatnya yang selalu ku ingat, beliau orang yang berempati sekali, sering menangis mendengar cerita hidupku dan juga sebaliknya.
Tepat duduk di kelas 2 SMA tanggal 17 juli 2007 aku masuk jurusan IPA,  aku mulai meutup kulitku yang ****h,, rambutku yang dulu sering dikira “ hasil rebonding mahal” dan akan terlihat lebih indah lagi ketika mulai ku tutup dengan jilbabku. Bismillah, hari ini aku mau Bu erni yang jemput aku dirumah dan mengantarku kesekolah. Karena memang penampilan baru masih belum PD dengan jilbabku, aku berangkat minta jemput lebih awal. Hehe...ternyata temaan2ku tdk ada yang mengenaliku. Haha semua histerisss....melihat ku mengenakan jilbab. Wah, godaan ketika berjilbab ternyata banyak yaaa....(...apo lagi yang urusan itu,,) J auk ah,,biarkan saja.
Hari-hari ku lalui, bulan pun tetap berlalu,
lab.bahasa (tmpt ngumpul English Club)
Kini hari2 ku selalui ada “nyetor hafalan” hehe, tapi bukan hafalan qur’an tapi Vocab (kata2 dalam bahasa inggris) setiap hari nambah minimal 5kata disetor ke guru ku My Bro Syekh ahmad Sobri. Beliau adalah lulusan sastra inggris dari UNS,  Aku akrab manggilnya “Bro Sobri”. Karena memilih bersamanya aku meninggalkan eskul rohis (tapi ngaji or liqo’ masih yaa) dan juga setiap jum’at selalu ada kajian muslimah rutin dilakukan. Karena ini sudah agak cukup buatku, aku ingin memperdalam ilmu bahasa inggrisku, setiap pekan selalu ada debat bahasa inggris yang aku ikuti meskipun percakapan ku tidak terlalu bagus tapi cukuplah...haha( ...ah itu dulu....waktu masih ada yang bimbing sekarang murni belajar sendiri).
Basket aku tinggalkan, rohis juga, bengkel sastra juga dan masih tetap berjuang di English Club.
Semua berlalu, dan setiap hari adalah kenangan yang indah.
Ingat ketika pertama kali aku dibuat nangis, seorang siska bisa juga menangis. Ini ulah dari Bro, yang aku ingat saat itu hasil ulangan dibagi, aku dan beberapa anak lain di bentak abis2an sm Bro “alasannya hasil kami sangat mengecewakan padahal harapan Bro ada dikami (red :anak english club)” huhu stelah menangis tersedu-sedu dak pacak ngomng lagi yang dari tado tertunduk sampe2 leher sakit ternyata aku dan yang lain ditipu..Dan aku mendapat nilai tertinggi diseluruh kelas saat itu. Hhhhuuuuuwwwwaaaahhh bro, respon ku pukul kuat. J Bro tertawa puasss..hemhem...(ingin mengulang masa ituu)
Haadeeh selebihnya sering dibuat nangis (dasar cengeng).

Mulai mencintai fisika,
Semua bermula dari guru fisika ku yang bernama Ronaldi, S.si yang KEREN abissss...bapak ini mengajarkan fisika benar2 pake hati dan ilmu yang beliau punya. Sampai2 aku dak abis fikir kalo ternyata fisika itu tidak sesulit yang aku bayangkan. Konsep fisika yang lebih ditekankan bukan bagaimana hasil matematisnya. Sebenarnya Biologi pelajaran yang paling aku suka saat itu, yang secara tidak langsung mengenali diri sendiri, dan makhluk sekitar kita mengajarkan kita aga lebih bnyak bersyukur. Apalagi saat itu guru Biologi ku adalah Akhwat alumni UGM Mipa Biologi, Suprapti, S.si. beliau adalah walikelas ku kelas 2 SMA,,

Fisika dan biologi, dua mata pelajaran sains yang aku suka. Berrbeda dengan Kimia, sedikit mengalami kesulitan, hehe...(ingat berapa kali remidial 1kelas tidak ada yang lulus), benar2 mngingat masa itu. Pak Wiyoko adalah guru termuda yang lulus Kumloud saat itu di Ikip semarang yang lulusnya cepat. Dengan jawanya yang khas, bapak ini aku juga suka meski sedikit sulit (sebenarnya ngerti, tapi kami pas ujian mendadak saja tidak bisa mnjawab) ingat sampai2 kami baca yasin dulu sebelum ujian tapi masih saja tidak lulus satu kelas...(haayyooo instropeksi kenapa ini terjadi????) belum ada jawaban sampai sekarang.
Dari nama-nama guru yang sudah aku sebut tadi, memang yaa guru-guru di SMA PTBA guru2 yang memang Best la dibanding SMA lain.

Kini aku duduk dibangku kelas 3, teman2ku yang cewek sudah banyak yang menyusul mengenakan jilbab. Kini yang menjadi walikelasku adalah guru fisika ku tadi Pak Ronal. Semua berlalu begitu cepat, pementasan drama musical, pementasan Lenong, Pementasan Tarik suara (jadi penyanyi)+ koreografinya, nyanyiin lagu ciptaan sendiri, memainkan semua alat music, belajar menjahit, belajar membatik, menjadi designer, dan menampilkan hasil design sendiri (berlaga bak berjalan di catwalk saat mengambil nilai), tanding basket,  itu untuk otak kanan. Lomba cedas cermat, lomba kuis bank sums-sel (dari kelas 1 smpe kelas3 di ajak terus,,sampe2 yang lain iri), menjadi perwakilan sekolah setiap pergi, olympiade fisika, dan mendapat juara 2 umum serta beasiswa selama SMA.


gerbang kampus UUM
Dan sekarang sudah berada dipenhujung kelas tiga akan melanjtkan ke perguruan tinggi. Untuk yang pertama, aku mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri yaitu Malaisya ke UUM (universitas Utara Malaisya). Jurusan matematika sains, 80% beasiswa diberikan dari kerajaan Malaisya dan 20 % dari PTBA, untuk buku dan biaya hidup itu baru untuk orang tua ku. Mulai mengenali negara ini, mencari tau tentang UUM. Sudah mengidamkan untuk kuliah disana, tapi apa boleh buat orang tua tidak mengizinkan dengan banyak alasan yang aku rasa sama mungkin dengan orang tua yang lain yang alan melepas anak gadis nya e negara lain. Aku ingat, Kepala sekolah ku yang juga lulusan S2 di belanda datang kerumah ku di dusun untuk meyakinkan orang tua ku agar mengizikan ku pergi kesana. Yah,, keputusan orang tuaku tetap tidak bisa berubah.
J
Berpindah aku mencari beasiswa ke universitas yang lain yang di Indonesia yaitu yang aku idamkan yaitu ke ITB jurusan teknik industri, lagi-lagi orangtua ku tidak memberi izin. Aku akan hanya mendapat izin kuliah di palembang saja.
J
Beralih konsultasi dengan Bu erni saat itu, apalagi aku mendapat tawaran kerja dari manajer salah satu perusahaan yang ada di tanjung enim, PT. Sawindo Permai, tbk. Yang jabatannya lumayan bagus dengan gaji yang cukup besar saat itu. Aku dibuat lebih GALAU lagi. Aku disuruh untuk pikir matang2 kedepan bukan untuk sesaat. Aku pun mulai membuat target ku selanjutnya,  Akhirnya aku minta formulir PMDK ke Unsri. Untung masih ada jatah(red : lowongan) buat ku untuk lanjut ke Unsri. Untuk memilih jurusan aku tidak mau bergalu-galu ria lagi, meski orang tua meminta untk  mengambil kedokteran tapi aku lebih memilih untuk jadi guru karena memang cita-citaku jadi guru. Haha....da n yang menjadi pilihan adalah guru fisika dan guru bahasa inggris. Alhamdulillah aku lulus di Unsri jalur PMDK di FKIP Fisika. Perjuangan ku tidak hanya sampai disini, di buku target yang sudah ku tulis tadi harus mendapat beasiswa lagi. Kebetulan saat itu, pas kau lagi dirumah ada pak pos yang datang mengantarkan surat dari Unsri agar aku mengurus beasiswa untk kuliah. Akhirnya aku putuskan untuk ke inderalaya dan membawa syarat2 apa adanya. Ternyata hari itu terakhir dikumpul, tetapi syarat2 yang ku punya masih sangat banyak yang belum lengkap. Lagi-lagi Allah berpihak padaku, baiknya orang panitia Beasiswa Pak Dedi (dosen MIPA) memberi waktu tambahan untukku selama 3hari”jum’at sore jam4 bapak tunggu, itu terakhir” (cepat-cepat pulang lagi ketanjung enim dan mengurus semua syarat2 di SMA)...dan
Allahuakbar!!!
Alhamdulillah ya sesuatu,
Akhirnya aku mendapat Fullfledge scholarship I-mhere dari Dikti dengan syarat selama kuliah IP tidak dibawah yang disyaratkan.
Do’akan aku yaaa teman2..semoga semuanya adalah awal yang baik untuk menjemout yang terbaik J aamiin



sampai jumpa di cerita selanjutnyaa...

3 komentar: